Kementerian ESDM Gandeng DIY Gelar Workshop Konversi Sepeda Motor BBM Menjadi Sepeda Motor Listrik
Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Mineral, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) menyelenggarakan Workshop Konversi Motor Berbahan Bakar Minyak (BBM) Menjadi Sepeda Motor Listrik, bertempat di SMKN 2 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 9 s.d. 12 Oktober 2023. Workshop ini terselenggara atas bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala PPSDM KEBTKE Ir. A Susetyo Edi Prabowo M.Si. hadir mewakili Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM menyampaikan sambutannya di hadapan para peserta. “Workshop Konversi Sepeda Motor BBM Menjadi Sepeda Motor Listrik ini bertujuan untuk mendukung pemberian Bantuan Pemerintah Program Konversi Sepeda Motor Listrik serta menghasilkan tenaga teknik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik,” kata Susetyo Edi.
Adapun materi yang disampaikan kegiatan workshop konversi sepeda motor bbm menjadi sepeda motor listrik akan diberikan sebanyak 40 jam pelajaran, yang terdiri dari Overview Peraturan Terkait Kendaraan Listrik, Administrasi Konversi, Komponen Kendaraan Listrik, Kajian Syarat Teknis Sepeda Motor Konversi, Praktik Instalasi Komponen Mekanik, Praktik Instalasi Komponen Elektrikal, dan Praktikum Integrasi.
Kepala PPSDM KEBTKE menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan sehingga terselenggara dengan baik. “Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM Daerah Istimewa Yogyakarta, dan SMKN 2 Yogyakarta atas kerjasamanya sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik. Harapan kami para peserta nantinya dapat mengimplementasikan ilmunya sehingga dapat mendukung program pemerintah untuk mengkonversi kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik,” lanjut Susteyo Edi.
Workshop ini merupakan bagian dari upaya Kementerian ESDM dalam mewujudkan NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat. “Indonesia berkomitmen untuk menjalankan transisi ke arah energi berkelanjutan demi menciptakan ekonomi masa depan dan sustainable. Paradigma energi global saat ini semakin terpusat menuju Net Zero Emission. Kegiatan konservasi energi merupakan salah satu pilar utama dekarbonisasi sektor energi baik sisi demand dan supply,” kata Andi Luxbinatur Subkoordinator Insentif dan Disinsentif Konservasi Energi yang mewakili Direktur Konservasi Energi.
Saat ini, pemerintah berupaya dalam pencapaian Sustainable Developments Goal’s (SDGs) untuk pengelolaan energi berkelanjutan dalam pencapaian energi bersih serta dukungan terkait perubahan iklim. “Hal ini sesuai dengan agenda transisi energi, pemerintah menggalakkan program percepatan elektrifikasi sektor transportasi,” jelas Andi.
Kementerian ESDM memiliki peran mendorong penggunaan energi listrik pada peralatan transportasi baik untuk roda dua dan roda empat. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan yang mengamanatkan pemerintah mempercepat penetrasi kendaraan listrik dengan mendorong penggunaan tingkat komponen dalam negeri, pemberian insentif, penyediaan infrastruktur, dan kemudahan administratif.
Sebagai upaya menciptakan ekosistem kendaraan listrik roda dua, perlu adanya bengkel konversi baik tipe A ataupun tipe B yang cukup banyak serta jaringan bengkel reparasinya. Selain itu, juga diperlukan adanya SDM yang memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut, oleh sebab itu kami menggandeng PPSDM KEBTKE dan Bengkel Konversi Braja Elektrik Motor selaku penyelenggara pada pelatihan hari ini.
Kementerian ESDM mengajak instansi pemerintah daerah serta institusi pendidikan mengambil peran sebagai salah satu aktor penting dalam transisi energi. “Peran bapak/ibu memiliki kontribusi besar dalam memobilisasi transisi energi yang dapat diwujudkan melalui efisiensi dan konservasi energi. Tantangan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan, tidak mungkin dapat dicapai tanpa komitmen kuat dan konsisten,” ucap Andi
DI Yogyakarta memiliki potensi yang tinggi untuk pengguna kendaraan bermotor roda dua. “Yogyakarta sejak dahulu dikenal sebagai kota pendidikan, memiliki potensi pengguna kendaraan bermotor roda dua yang sangat besar, yang kita kenal Yogja sebagai kota pelajar dari berbagai daerah menjadi perwakilan untuk mengecam jenjang pendidikan, SMP, SMA, SMK bahkan di perguruan tinggi yang rata-rata semua menggunakan sepeda motor kendaraan roda 2,” kata Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DI Yogyakarta Kusno Wibowo, S.T., M.Si.
Komitmen Indonesia untuk membantu mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim, diwujudkan melalui transisi energi. Transisi energi dilakukan dengan mengurangi penggunaan energi fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi yang lebih bersih, lebih efisien, ramah lingkungan, serta berkelanjutan.
Salah satu upaya mewujudkan transisi energi tersebut khususnya di sektor transportasi adalah dengan penggunaan kendaraan listrik, dalam rangka percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden No. 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik yang Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan dan juga Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Operasional dan atau Kendaraan Perserorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat Maupun Instansi Pemerintah Daerah. Program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, baik sebagai kendaraan dinas motor perorangan diharapkan dapat segera terlaksana dengan baik dan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, terutama dalam hal penurunan tingkat polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor berbahan bakar minyak.
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu Provinsi di Indonesia mendukung penuh dan berupaya ikut serta dalam proses transisi energi sektor transportasi. “Pemerintah DI Yogyakarta telah berupaya dan berinovasi mempersiapkan sarana-perasarana dalam mendukung penggunaan kendaraan listrik di DIY seperti rencana penggunaan bus transportasi umum. Selain itu, pemerintah DIY bersama Kemanterian ESDM telah memproses konversi kendaraan dinas roda 2 berbasis BBM menjadi berbasis listrik,” lanjut Kusno.
Di DI Yogyakarta, saat ini telah tersedia Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sejumlah 7 unit dan Stasiun Pertukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sejumlah 29 unit. “Dalam menyambut era transportasi berbasis listrik tersebut, tentunya harus didukung bukan hanya dari sisi sarana-pra-sarana saja, namun juga didukung kesiapan sumber daya manusia yang tentunya sumber daya manusia yang mumpuni,” jelas Kusno. Untuk itu perlu adanya sinergi antara pengambil kebijakan untuk kendaraan listrik ini dengan dunia pendidikan supaya selaras dalam menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia menyambut program tersebut, harapan kami para peserta dapat ikut andil dalam mendukung program pemerintah terkait konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik. (SA)