Road to Human Capital Summit 2025: Siapkan SDM Hijau untuk Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060

Road to Human Capital Summit 2025: Siapkan SDM Hijau untuk Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060

Road to Human Capital Summit 2025: Siapkan SDM Hijau untuk Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060

 

Jakarta, 26 November 2024 – Dalam rangka menuju Human Capital Summit 2025, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM (BPSDM ESDM) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) menyelenggarakan seminar bertajuk “Peluang dan Tantangan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Sektor Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi dalam Transisi Energi Menuju Net Zero Emission (NZE) 2060”. Seminar ini didukung oleh Pemerintah Swiss, State Secretariat for Economic Affairs SECO, melalui kerja sama Renewable Energy Skills Development (RESD).

Kepala BPSDM ESDM Prahoro Nurtjahyo pada sambutan pembukaannya menekankan, “Seminar ini bertujuan untuk menyiapkan dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, yang menjadi kunci dalam mendukung transisi energi menuju NZE di sektor Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi.”

                            

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Eniya Listiani Dewi, sebagai Keynote Speaker, sepakat bahwa kualitas SDM berperan penting dalam visi energi bersih dan berkelanjutan. “Komitmen Presiden baru kita terhadap swasembada energi adalah sebuah langkah strategis yang perlu kita cermati dengan seksama. Tujuan ini hanya bisa tercapai jika kita memahami bahwa keberhasilan tidak akan terwujud tanpa melibatkan peran sumber daya manusia yang berkualitas. Kita semua dituntut untuk merealisasikan upaya perekonomian yang ambisius, dengan target pertumbuhan 8%, melalui kolaborasi dan dedikasi bersama,” jelas Eniya.

Dimoderasi Andhyta Firselly Utami, Climate Principal & CEO Think Policy, seminar ini turut menghadirkan empat narasumber, yaitu Balada Amor, Senior Mining Specialist, World Bank untuk topik proyeksi investasi sektor EBTKE; Budiman Setiawan, Anggota Dewan Pakar Bidang Riset & Teknologi, Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) untuk topik kebutuhan tenaga kerja di sektor tenaga surya; Andy Julianto Effendi, Vice President Human Resources & Business Support PT Medco Power Indonesia untuk pengembangan talenta di sektor EBTKE; dan Martin Stottele, Team Leader Renewable Energy Skills Development (RESD) untuk perspektif mitra pembangunan internasional di bidang penguatan vokasi.

 

Berdasarkan paparan dan diskusi seminar, permintaan tenaga kerja di sektor hijau terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini sejalan dengan peta jalan NZE Indonesia di sektor energi di mana lima tahun ke depan akan menjadi penentu sebab Indonesia diperkirakan akan mencapai peak emission pada tahun 2030.

Seminar ini juga menghadirkan Penanggap dari kalangan industri, BUMN, pemerintah dan akademisi, yang diwakili oleh Sulistianto dari Poso Energy, Moh Amir Syarifuddin dari Kementerian Ketenagakerjaan, Eka Permana Sidik dari Pertamina Geothermal Energy, dan Hanung Adi Nugroho dari Universitas Gadjah Mada.

 

Dengan prediksi kebutuhan sumber daya manusia yang sangat besar untuk transisi energi, diperkirakan sekitar 65% green jobs akan terserap oleh sektor energi surya, dengan 2 juta dari 3 juta lapangan kerja yang tercipta pada 2050 berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala besar dan PLTS atap.

 

Transisi menuju energi terbarukan tidak hanya penting untuk keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membuka peluang besar dalam penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan di masa depan. (*)