Kementerian ESDM Melalui PPSDM KEBTKE Gelar Pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor Listrik Untuk Siswa Kejuruan Mataram – Lombok, Nusa Tenggara Barat
Kementerian ESDM melalui PPSDM KEBTKE memberikan pelatihan konversi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 3 Mataram.
Pelatihan diikuti oleh 22 orang peserta dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bengkel sepeda motor, SMK dan Balai Latihan Kerja (BLK) dari daerah sekitar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 11-15 September 2023 ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong penyediaan tenaga teknik yang memiliki keterampilan dalam kegiatan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.
“Pelatihan ini diselenggarakan untuk menciptakan tenaga teknis konversi sepeda motor, dan juga mendukung pelaksanaan pemberian bantuan pemerintah dalam program konversi sepeda motor listrik,” kata Kepala PPSDM KEBTKE, A. Susetyo Edi Prabowo.
Pelatihan ini terdiri dari 50 jam pelajaran terkait regulasi kendaraan bermotor berbasis baterai dan konversi sepeda motor listrik berbasis baterai, standar pengantar uji dan mekanisme pembiayaan serta pembuatan SUT dan SRUT, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), penggunaan komponen pasca konversi dan uji baterai. Selain itu, diberikan pula pelatihan pengecekan legalitas dokumen dan penggunaan komponen pasca konversi, pemeriksaan dan pengujian fisik sepeda motor BBM dan pengenalan komponen sepeda motor listrik dan pemasangan peralatan sepeda motor listrik. “Pelatihan ini terselenggara atas dukungan Dinas ESDM NTB dan SMKN 3. Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang nyata bagi perkembangan sepeda motor konversi di Indonesia,” kata Susetyo.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Konservasi Energi Gigih Udi Atmo mengungkapkan bahwa penyelenggaraan pelatihan di NTB ini akan menjadi pionir tumbuhnya bengkel-bengkel konversi di luar Pulau Jawa. “Program pemerintah untuk konversi ini masih berpusat sebagian besar di wilayah Jabodetabek, dan sebagian di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masih sangat terbatas jumlah bengkel konversi yang berdomisili ini di luar Pulau Jawa, khususnya di Indonesia bagian timur,” ujar Gigih.
Oleh karenanya, Gigih berharap Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan NTB dapat mendukung penciptaan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan teknis dalam kegiatan konversi sehingga mampu mendorong percepatan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Ia juga menyampaikan pemerintah telah menyediakan platform digital konversi yang dapat diakses seluruh masyarakat untuk mendapatkan data dan informasi terkait konversi sepeda motor listrik.
“Kami harapkan dengan program ini akan akan tumbuh lebih banyak bengkel konversi di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali, seperti di NTB dan disusul wilayah lainnya. Ini akan sangat mendukung program pemerintah untuk melakukan efisiensi dan konservasi energi,” pungkasnya.(SA)