Kementerian ESDM Selenggarakan Sosialisasi Konversi Sepeda Motor Listrik di Daerah Istimewa Yogyakarta
Kementerian ESDM mengadakan sosialisasi Konversi Sepeda Motor Listrik di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 17 s.d. 18 Oktober 2023. Sosialisasi ini dilaksanakan dalam bentuk Bimbingan Teknis yaitu Talkshow Radio, Bimbingan Teknis dengan peserta dari aparat pemerintah setempat, peserta dari badan usaha, akademisi, perwakilan sekolah kejuruan, dan masyarakat umum, pameran, dan workshop. Pameran motor listrik dilaksanakan di Ambarukmo Plaza Lt. 1, serta Bimtek di Hotel Eastpark Yogyakarta. Sementara itu, Talkshow juga dilaksanakan di Radio Swaragama 101,7 FM.
Dalam rangka sosialisasi tersebut, juga telah dilaksanakan Workshop Konversi Motor BBM ke Motor Listrik kepada para pengajar/instruktur SMK, BLUD, akademisi, atau bengkel UMKM yang fokus kepada tenaga teknis pada pekan kedua Oktober 2023 lalu. Setelah dilaksanakannya berbagai kegiatan sosialisasi ini, harapannya dapat meningkatkan minat masyarakat dan swasta untuk membuat bengkel konversi.
Kegiatan terselenggara atas kerjasama Ditjen EBTKE dan BPSDM melalui PPSDM KEBTKE serta Pemerintah Provinsi DIY. Saat ini, jumlah motor mencapai 127 juta dengan kenaikan mencapai 5 persen per tahun, serta tingginya emisi sektor transportasi yang mencapai 132,4 juta ton C02E. Upaya ini merupakan bagian Roadmap Pengembangan KBLBB hingga 2030 untuk mewujudkan NZE pada 2060 atau lebih cepat. Dengan adanya konversi merupakan upaya alam mendukung perkembangan ekosistem KBLBB, mengurangi impor BBM, serta mendukung tercapainya penurunan emisi gas rumah kaca nasional.
“Seiring dengan upaya menurunkan emisi dan impor bahan bakar minyak dengan menggalakkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, kami terus mendorong partisipasi semua pihak untuk mendukung program konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik yang tengah dilaksanakan oleh pemerintah,” tutur Koordinator Pengembangan Usaha Konservasi Energi, Devi Laksmi dalam sambutan pembukaan bimtek di Yogyakarta (Selasa, 17/10).
Program konversi, terang Devi, merupakan program unggulan untuk mendorong penggunaan KBLBB roda dua, mengingat sektor transportasi masih menjadi salah satu pengguna energi terbesar dengan pengguna roda dua mencapai angka populasi lebih dari 120 juta lebih dan tren pertumbuhan menunjukkan 5-6 persen setiap tahun.
Selain itu, mempertimbangkan pula harga sepeda motor listrik baru berkisar Rp20-40 juta, yang relatif lebih mahal dari sepeda motor konvensional baru dengan kisaran harga Rp16-30 juta. sedangkan biaya konversi relatif lebih terjangkau karena dengan program bantuan pemerintah sebesar Rp7 juta dapat mengurangi biaya konversi dari yang sebelumnya sebesar Rp17 juta menjadi Rp8 Juta s.d Rp10 Juta rupiah. Bantuan pemerintah ini berlaku untuk sepeda motor dengan kapasitas mesin 110 cc sampai dengan 150 cc.
Untuk memudahkan masyarakat mengikuti program ini, pemerintah telah menyiapkan platform digital terintegrasi yang dapat diakses dengan menggunakan kata kunci pencarian Konversi Motor Listrik. “Saat ini sudah ada 9 bengkel konversi bersertifikat yang terverifikasi dan tercantum di Platform Digital sebagai mitra program ini. Lokasi bengkel konversi masih berada di Pulau Jawa dan Bali. Adapun jumlah bengkel konversi yang bermitra dapat bertambah dari bengkel tersertifikasi Kemenhub dan dari bengkel binaan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Devi mendorong dukungan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan mitra pembangunan kota Yogyakarta dalam penyebarluasan informasi ke masyarakat mengenai program konversi ini. Dalam Bimtek ini peserta akan diberikan materi berupa regulasi, teknis, dan prosedur konversi motor listrik. Adapun peserta pada hari pertama berasal dari instansi pemerintah daerah Yogyakarta, sementara peserta pada hari kedua merupakan perwakilan dari SMK/sederajat, perguruan tinggi dan komunitas di area kota Yogyakarta dan sekitarnya.
“Kami menyadari, pemerintah pusat memiliki keterbatasan di dalam menyampaikan program strategis kepada masyarakat luas. Oleh karenanya, kami memerlukan dukungan Bapak dan Ibu semua, sehingga penyebarluasan informasi kepada masyarakat untuk mengkonversi sepeda motor BBM-nya menjadi sepeda motor listrik dapat terus dilakukan,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM Yogyakarta, Anna Rina Herbranti, menyampaikan bahwa pemerintah daerah Yogyakarta mendukung program pemerintah pusat dalam upaya mempercepat penciptaan ekosistem KBLBB. Pihaknya juga tengah berupaya untuk ikut serta dalam proses transisi energi sektor transportasi.
“Pemda DIY berusaha untuk menuju low emission. Kami telah berupaya dan berinovasi mempersiapkan sarana prasarana dalam mendukung penggunaan kendaraan listrik di DIY. Bersama Kementerian ESDM, kami juga tengah memproses konversi kendaraan dinas roda dua. Telah disediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum sejumlah 7 unit dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum sejumlah 29 unit yang tersebar di seluruh DIY,” urainya.
Anna juga mengapresiasi penyelenggaraan bimtek program konversi motor listrik, sebagai salah satu media sosialisasi kepada masyarakat Yogyakarta mengenai program konversi dan bagaimana melakukan konversi sepeda motor listrik.(ZP)