Kolaborasi PPSDM KEBTKE dan RESD: Memacu Transisi Energi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
JAKARTA, 6 November 2024—Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) bekerja sama dengan Swiss State Secretariat for Economic Affairs SECO melalui Renewable Energy Skills Development (RESD) menyelenggarakan webinar berjudul “Percepatan Transisi Energi Indonesia: Peran Pembangkit Listrik Tenaga Bayu” dengan menghadirkan Lucila Ismoyo Rukmi, Senior Manager External Affairs dan Dadan Suhendar, Senior Manager Engineering dari UPC Renewables Indonesia, perusahaan pengembang energi terbarukan terkemuka dengan berbagai pengalaman global. Acara yang diikuti oleh sekitar 500 peserta melalui kanal Zoom dan YouTube ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai potensi energi angin di Indonesia, tantangan dalam pengembangannya, dan solusi untuk mempercepat adopsi energi angin dalam rangka mencapai target Net Zero Emission 2060.
Kegiatan yang didukung oleh RESD ini merupakan rangkaian dari seri webinar energi terbarukan yang diselenggarakan oleh PPSDM KEBTKE sebagai bagian dari tugas dan fungsi PPSDM KEBTKE dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.
"Energi angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang sangat menjanjikan di Indonesia. Pengembangan energi angin dapat membantu Indonesia mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Melalui webinar ini, diharapkan dapat tercipta sinergi dan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, industri, dan akademisi dalam pengembangan energi angin di Indonesia," ujar Susetyo Edi Prabowo, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi yang mewakili Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM).
Dalam paparannya, Lucila Ismoyo Rukmi menyampaikan, saat ini berdasarkan publikasi Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2023, kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) baru mencapai 154,3 MW. Namun diperkirakan, sektor PLTB akan meningkat pesat dengan adanya rancangan kebijakan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2025-2035 serta Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) di mana pemerintah menargetkan penambahan kapasitas terpasang PLTB sebanyak 5 GW hingga 2030.
Menilik pengalaman UPC Renewables dalam pengembangan proyek PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan, yaitu PLTB skala besar pertama di Indonesia yang beroperasi sejak tahun 2018 dengan kapasitas 75 Mega Watt, terdapat banyak manfaat ekonomis, sosial, maupun lingkungan dari proyek PLTB. Pada masa konstruksi, PLTB Sidrap menciptakan lebih dari 300 pekerjaan, menghasilkan pemasukan tinggi bagi industri dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40% untuk konstruksi turbin, dan penciptaan sekitar 50 pekerjaan dalam masa operasi dan pemeliharaan, termasuk di antaranya lebih dari 10 pekerjaan tenaga ahli wind smith.
Dadan Suhendar yang terlibat langsung dalam proyek PLTB Sidrap memaparkan, “Pemilihan teknologi yang tepat, seperti direct-drive wind turbine generator atau wind turbine generator with gearbox, menjadi pertimbangan penting dalam memaksimalkan produksi energi. Selain itu, PLTB Sidrap telah membuktikan bahwa Battery Energy Storage Systems (BESS) dapat meningkatkan keandalan dan efisiensi pembangkit listrik tenaga angin.”
Pengembangan proyek PLTB memiliki peluang yang sangat besar, namun terdapat pula beberapa tantangan yang perlu diatasi bersama, termasuk dari aspek studi kelayakan, perizinan lahan, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan kapasitas lokal. Dalam hal ini, diperlukan kolaborasi dan kerja sama yang erat multipihak guna menindaklanjuti berbagai tantangan tersebut dan mendorong percepatan transisi energi menuju energi bersih dan berkelanjutan