PPSDM KEBKE Bekerjasama dengan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Gelar Pelatihan PLTS Rooftop

PPSDM KEBKE Bekerjasama dengan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Gelar Pelatihan PLTS Rooftop

PPSDM KEBKE Bekerjasama dengan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Gelar Pelatihan PLTS Rooftop

 

 

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) bekerjasama dengan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dan SMK Negeri 1 Wanareja menyelenggarakan Pelatihan Teknis Pembangunan dan Pemasangan PLTS Rooftop, kegiatan berlangsung pada tanggal 22 sampai dengan 24 November 2023 yang bertempat di SMK Negeri 1 Wanareja, Cilacap.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas ESDM jateng, Boedyo Darmawan dan diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang orang peserta yang berasal dari siswa/siswa SMK Negeri 1 Wanareja, Cilacap. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknologi PLTS Rooftop dan memberikan nilai tambah dalam kompetensi siswa agar dapat berdaya saing untuk menghadapi dunia kerja

 

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Wanareja, Indriyani Rokhmaningsih mengucapkan terima kasih kepada Dinas ESDM Jawa Tengah, dan juga PPSDM KEBTKE yang telah memberikan kesempatan untuk menyelenggarakan kegiatan ini, kegiatan ini adalah suata kesempatan yang langka dengan terpilihnya SMK Negeri 1 Wanareja menjadi lokasi dan peserta pelatihan.

Indri pun dengan tegas mengatakan bahwa PLTS saat ini menjadi primadona karena banyak yang beralih ke PLTS masa transisi energi, Indonesia memiliki potensi besar pengembangan energi surya hingga bisa jadi jalan mewujudkan transisi energi sebagai upaya capai nett zero emission pada 2060.

 

“Harapan saya para siswa dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini dengan sungguh-sungguh dan dapat mengemplementasikan dan menularkan kembali ilmunya kepada lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah,” kata Indri

 

Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak potensi energi terbarukan (EBT). Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Boedyo Darmawan. “Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak potensi energi terbarukan (EBT) seperti surya, air, kotoran ternak, panas bumi, gas rawa dan angin. Pembangunan infrastruktur energi terbarukan di Jawa Tengah juga sudah cukup masif, namun masih belum mendekati dari keseluruhan potensi yang ada, serta masih banyak yang tidak berkelanjutan,” kata Boedyo.

Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan yang berkelanjutan dalam Bauran Energi, dengan mengembangkan dan memanfaatkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. Kinerja sektor EBT dalam sepuluh tahun terakhir tercermin pada peningkatan capaian pada hasil evaluasi Bauran Energi di tahun 2014 sebesar 7,01% menjadi sebesar 15,76% di tahun 2022, ungkap Boedyo.

 

Peningkatan akses EBT bagi masyarakat menjadi hal yang diperlukan sebagai pendukung pemanfaatan EBT seperti untuk pengembangan akses listrik pada daerah terpencil serta substitusi BBM dan LPG dalam mewujudkan ketahanan energi yang terjangkau dan inklusif. Sebagai gambaran realisasi pengembangan sarana prasarana EBT dalam satu dasawarsa di Provinsi Jawa Tengah antara lain melalui Digester biogas 356 unit yang dimanfaatkan oleh lebih dari 6.000 KK, Gas Rawa/Biogennic Shallow Gas 10 unit untuk memenuhi kebutuhan 450 KK,  PLTS Rooftop yang terbangun lebih dari 500 unit dengan besaran kapasitas daya yang diproduksi sebesar 23 MWp, dan  Panas bumi Kapasitas terpasang WKP Eksisting di Dieng ±70 MW.

 

Lanjut Boedyo, bahwa Realisasi pengembangan EBT di atas bukan tanpa hambatan. Berdasarkan hasil identifikasi, masalah dalam sektor EBT di Jawa Tengah adalah masih banyaknya potensi EBT yang belum dimaksimalkan, hal ini menunjukkan perlunya akses lebih luas pada penguasaan teknologi EBT dan pengembangan kapasitas SDM yang perlu diperhatikan.

 

Mendasari pada hal – hal tersebut kami memandang diperlukan adanya Pelatihan Teknis Pembangunan dan Pemasangan PLTS Rooftop yang bertujuan meningkatkan penguasaan teknologi PLTS Rooftop dan memberikan nilai tambah dalam kompetensi siswa agar dapat berdaya saing untuk menghadapi dunia kerja.

 

Materi pelatihan teknis kami susun bersama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) sehingga peserta akan menerima pengetahuan yang komprehensif dimulai dari pengetahuan mengenai kebijakan dan pengembangan PLTS Rooftop di Jawa Tengah, pemahaman regulasi dan keselamatan ketenagalistrikan, penguasaan teknik instalasi tiap komponen PLTS, hingga melihat sisi peluang bisnis dan kerja di sektor EBT terutama bidang PLTS Rooftop.

 

Kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting dan kami mengharapkan adik – adik dapat mengikuti secara seksama dan pro aktif selama pelatihan teknis ini, catat hal – hal yang penting, aktif dalam menanyakan sesuatu yang dirasa masih belum jelas, mempraktikkan tiap langkah yang diarahkan oleh trainer, serta tetap memperhatikan keselamatan kerja.(ZP)