RETScreen Expert Certification Training:  Komitmen KESDM, OJK, dan OECD Dukung Transisi Energi di Indonesia

RETScreen Expert Certification Training:  Komitmen KESDM, OJK, dan OECD Dukung Transisi Energi di Indonesia

RETScreen Expert Certification Training:  Komitmen KESDM, OJK, dan OECD Dukung Transisi Energi di Indonesia

 

Kementerian ESDM melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi RETScreen Expert / RETScreen Expert Certification Training di Hotel Santika, Bogor – Jawa Barat pada 16 Juli 2024.”Pelatihan ini adalah salah satu bentuk concrete deliverables Indonesia dalam Presidency G20,  yang telah dirancang sejak pertemuan ETWG I di Yogyakarta pada akhir Bulan Maret tahun 2022,”

Kepala PPSDM KEBTKE membuka secara remi Pelatihan dan sertifikasi menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara BPSDM ESDM c.q. PPSDM KEBTKE bersama dengan OJK Institute, dan OECD Clean Energy Finance and Investment Mobilisation (CEFIM), kata Kepala PPSDM KEBTKE, Susetyo Edi Prabowo saat pembukaan (16/7).

”Kegiatan ini merupakan upaya bersama untuk melaksanakan tugas dalam mendukung proses transisi energi Indonesia yang berkeadilan, agar dapat mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 melalui peningkatan keterampilan para pemangku kepentingan dalam menganalisis semua jenis efisiensi energi dan teknologi energi terbarukan,” ujar Kepala Badan Pengembangan SDM ESDM, Dr. Prahoro Nurtjahyo saat ditemui pada kesempatan yang berbeda.

 

Dalam kesempatan tersebut, OJK memandang bahwa Pelatihan RETScreen Expert ini dapat mendorong peningkatan portofolio pembiayaan proyek renewable energy and energy efficiency oleh Industri Jasa Keuangan.  ”Urgensi terhadap investasi di sektor energi bersih beberapa tahun terakhir cukup gencar digaungkan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah melalui perumusan peta jalan menuju net zero emissions (netral karbon) di tahun 2060 atau lebih cepat sesuai Strategi Jangka Panjang untuk Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim (Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilence/LTS-LCCR),” lanjut Koordinator Direktorat Pengembangan Kompetensi SDM OJK, Endang Nuryadin di hadapan para peserta.

PPSDM KEBTKE selaku pusat pelatihan dan sertifikasi yang memiliki  tugas melaksanakan Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi, memiliki harapan perwakilan ASN KESDM dan OJK dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan lebih baik dalam memahami proyek baik dari sisi teknis maupun dari sisi financial. ”Kami berharap pelatihan sertifikasi ini dapat bermanfaat bagi KESDM dan OJK Institute dalam pengembangan program pelatihan di masa yang akan datang dalam hal penilaian kelayakan teknis dan finansial dari potensi proyek energi terbarukan dan efisiensi energi,” lanjut Susetyo.

 

Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta yang terdiri dari perwakilan Kementerian ESDM, Perwakilan OJK, dan Perwakilan OECD Indonesia. Hadir sebagai pengajar yaitu Krystian Feucht dari Econoler perusahaan konsultasi internasional dengan pengalaman 40 tahun dalam desain, implementasi, evaluasi dan pendanaan efisiensi energi dan program dan proyek energi terbarukan.

 

Training dan sertifikasi ini memberikan kesempatan bagi para peserta perwakilan Kementerian ESDM dan OJK dalam menggunakan perangkat lunak RETScreen Expert. RETScreen Expert adalah perangkat lunak manajemen energi bersih yang dikembangkan oleh Pemerintah Kanada. Perangkat lunak ini memungkinkan identifikasi, penilaian, dan optimalisasi kelayakan teknis dan finansial dari potensi energi terbarukan, efisiensi energi, dan proyek kogenerasi secara komprehensif; pengukuran dan verifikasi kinerja aktual fasilitas; identifikasi peluang penghematan/produksi energi; dan manajemen portofolio berbagai fasilitas. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh perangkat lunak RETScreen akan bermanfaat bagi Staf Kementerian ESDM dan OJK untuk dapat menilai dan mengoptimalkan kelayakan teknis dan finansial dari potensi proyek energi terbarukan dan efisiensi energi.