Stimulus Listrik Diperpanjang, Kakek Jaroti Kembali Berdendang

Stimulus Listrik Diperpanjang, Kakek Jaroti Kembali Berdendang

Kakek Jaroti (65) memandangi deretan gitar gambus yang tergantung di bengkel
kerjanya. Kecintaannya pada alat musik tradisional ini membuatnya membuka usaha
industri rumahan pembuatan gitar gambus, juga gendang, di Bukit Intan,
Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Selama sebelas tahun merintis usaha,
kakek kelahiran Air Itam ini menyadari naik turunnya pendapatan adalah hal yang
biasa. Tapi pandemi Covid-19 menghantam cukup keras, memberi pukulan yang
menyisakan sedikit ruang bagi usahanya.

 

“Biasanya saya menjual gitar gambus dan gendang ke sekolah-sekolah. Tapi sejak
pandemi, pesanan berkurang. Sekolah punya fokus yang lain,” ujar Kakek Jaroti,
ditemui di bengkel kerjanya di Bukit Intan, Senin (19/7).

 

 
 

Di saat seperti ini, Kakek Jaroti mengungkapkan, keringanan pembayaran listrik yang
ia terima dirasa sangat membantu. Sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah  (UMKM) yang berlangganan listrik golongan Industri 900 VA, Kakek Jaroti
mendapatkan keringanan biaya beban atau abonemen 50% dari pemerintah.
Keringanan biaya abonemen juga diperuntukkan bagi pelanggan listrik PT PLN
(Persero) golongan Bisnis 900 VA, serta Sosial 220 VA hingga 900 VA.

 

“Dengan adanya keringanan listrik, biaya listrik jadi berkurang. Alhamdulillah. Terima
kasih telah memperhatikan rakyat kecil, pengusaha kecil, UMKM,” Kakek Jaroti
bersyukur. 

 

Dalam stimulus program ketenagalistrikan, pelanggan UMKM dari golongan Industri
450 VA dan Bisnis 450 VA mendapatkan keringanan tagihan rekening listrik 

(pascabayar) atau pembelian token listrik (prabayar) sebesar 50%. Sementara
golongan Sosial 450 VA dan 900 VA, Industri 900 VA dan Bisnis 900 VA diberi
keringanan biaya beban sebesar 50%. Keringanan biaya abonemen juga
diperuntukkan bagi golongan Sosial 220 VA.
 
 
 
Keringanan juga diberikan kepada pelanggan golongan Rumah Tangga. Pelanggan
450 VA diberi diskon listrik 50% dan pelanggan 900 VA bersubsidi diberi diskon listrik
25%, baik untuk pelanggan pascabayar maupun prabayar. 

 

Sri Yuliawati (50) termasuk yang mendapatkan diskon listrik dari golongan Rumah
Tangga. Pedagang makanan keliling di Kebon Duren, Ciputat, Tangerang Selatan ini
merupakan pelanggan 900 VA bersubsidi. 

 

Sri bercerita di masa pandemi sangat sulit untuk menjajakan dagangannya. Dari pagi
berjualan, bahkan sampai siang pun Rp10 ribu belum ia dapatkan. “Untung ada
keringanan tagihan listrik, uangnya bisa dialihkan buat beli pulsa anak sekolah untuk
belajar online,” tutur Sri.

 

Menyasar Pelanggan Besar

 

Tak hanya keringanan untuk pelanggan rumah tangga dan UMKM 450 VA dan 900
VA, pemerintah juga memberikan perhatian pada pelanggan Bisnis 1300 VA ke atas
dan Industri 1300 VA ke atas. Salah satu stimulus program ketenagalistrikan adalah
bantuan keringanan penerapan ketentuan rekening minimum 50% bagi pelanggan
PLN yang pemakaian energi listriknya di bawah ketentuan rekening minimum (40 jam
nyala). Keringanan ini diperuntukkan bagi pelanggan golongan Sosial 1300 VA ke
atas, Bisnis 1300 VA ke atas, dan Industri 1300 VA ke atas. 

 

 

Usaha Bisnis berdaya 1300 VA seperti salon milik Icha (33) di Belopa Utara, Luwu,
Sulawesi Utara juga mendapatkan bantuan stimulus. Icha mengenang salonnya yang
laris manis sebelum pandemi. “Biasanya sebulan bisa dapat 25 pekerjaan rias
pengantin, sekarang jadi hanya empat kali. Saat ini omzet turun sampai 80 persen.
Pengeluaran jadi lebih ringan karena ada stimulus listrik,” ungkapnya. 

 

Pelanggan Bisnis Besar dan Industri Besar juga tak luput dari perhatian pemerintah.
Salah satu golongan pelanggan Bisnis Besar yang mendapat keringanan adalah pusat
perbelanjaan.

 

“Stimulus cukup membantu pengurangan biaya tagihan. Di tengah pandemi, mall
tetap beroperasi, sehingga ini berdampak sekali pada penggunaan listrik,” kata
General Manager Ambon City Center (ACC), Thomas Lake (47). Ia mengaku
usahanya cukup terbantu dengan adanya keringanan rekening minimum 50% dari
pemerintah.

 

Senada, Gabriella Lumantow (33) dari Bagian Keuangan PT SIG Asia, Bitung,
Sulawesi Utara, juga menyampaikan terima kasihnya karena terbantu dengan
stimulus ini. “Dengan adanya stimulus listrik, sangat memberikan keringanan bagi
perusahaan untuk membayar biaya listrik dengan lebih rendah,” ujar Gabriella yang
mengaku penjualan di perusahaannya terus menurun akibat pandemi. Sementara,
kebutuhan listrik tak bisa dihentikan untuk pengolahan tuna ekspor pada
perusahaannya. 

 

 

Lebih dari 32 juta pelanggan telah menerima stimulus ketenagalistrikan hingga
semester I tahun ini. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pemberian stimulus
program ketenagalistrikan hingga Desember tahun 2021 sekitar Rp11,72 triliun,
dengan rincian diskon tarif sekitar Rp9,46 triliun dan pembebasan rekening minimum,
biaya beban dan abonemen sekitar Rp2,26 triliun. Stimulus ketenagalistrikan adalah
bukti kehadiran negara untuk membantu masyarakat melewati masa-masa sulit
seperti saat ini. 

 

Informasi lebih lanjut terkait stimulus ketenagalistrikan dapat diakses melalui laman
esdm.go.id, pln.co.id, atau melalui aplikasi PLN Mobile. Apabila terdapat kendala,
dapat disampaikan melalui Contact Center Kementerian ESDM 136, Contact Center
PLN 123, atau Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.

 

#StimulusListrik
#BantuanListrikMelindungi
#SemuaMakinMudah