PPSDM KEBTKE Ikut Ramaikan Forum Bisnis Investasi Proyek Efisiensi Energi

PPSDM KEBTKE Ikut Ramaikan Forum Bisnis Investasi Proyek Efisiensi Energi

PPSDM KEBTKE Ikut Ramaikan Forum Bisnis Investasi Proyek Efisiensi Energi

 

PPSDM KEBTKE berpartisipasi dalam kegiatan Forum Bisnis Investasi Proyek Efisiensi Energi pada 20 s.d. 21 Juni 2023 di Ballroom IPB International Convention Center, Bogor-Jawa Barat. Kegiatan ini sukses menghadirkan pihak swasta, NGO, dan instansi pemerintahan yang terliba di proyek efisiensi energi. Kegiatan dibuka oleh Direktur Konservasi Energi, Gigih Adi Atmo. Forum Bisnis ini diinisiasi oleh Kementerian ESDM, dalam hal ini Ditjen EBTKE Kementerian ESDM yang bertujuan untuk  sarana diskusi dan bertukar pikiran antar para pemangku kepentingan pada kegiatan efisiensi energi di Bangunan, yaitu pemilik fasilitas, vendor, industri jasa keuangan, asosiasi serta mitra pembangunan.

 

Forum bisnis ini merupakan bagian dari upaya fasilitasi Direktorat Konservasi Energi untuk mendukung investasi pada proyek efisiensi energi khususnya di bangunan. Pada akhirnya, kegiatan ini mampu menciptakan ekosistem yang baik bagi berkembangnya efisiensi energi di Indonesia.

 

Gigih memaparkan, Pemerintah telah menetapkan target penurunan konsumsi energi finasl sebesar 17% dibandingkan business as usual pada tahun 2025 dan penurunan intensitas energi final sebesar 1% per tahun. Sementara itu, proyek-proyek efisiensi energi memiliki karakteristik yang unik. Keuntungan proyek efisiensi energi didapatkan dari jumlah energi yang dihemat, berbeda dengan proyek energi pada umumnya yang dihitung berdasarkan energi yang dihasilkan. Perbedaan karakteristik ini membutuhkan skema pembiayaan yang khusus untuk efisiensi energi.

 

“Diperlukan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong aliran dana publik maupun swasta pada kegiatan efisiensi energi. Industri jasa keuangan perlu meningkatkan perannya sebagai katalisator investasi,” ungkapnya. Menurut Gigih peningkatan pemahaman proyek efisiensi energi, mulai dari audit energi, skema pembiayaan, hingga perhitungan keuntungan dan pengembalian modal perlu dipahami dengan baik oleh semua pihak, baik dari pemilik fasilitas, investor, ataupun lender sehingga hambatan hambatan dalam pelaksanaan proyek efisiensi energi dapat diatasi.

 

Selain industri jasa keuangan, pihaknya juga melihat peran Energy Service Company (ESCO) atau Usaha Jasa Konservasi Energi sebagai salah satu pengembangan model bisnis inovatif efisiensi energi. Pemerintah juga mengupayakan penguatan pelaksanaan konservasi energi di Indoensia, baik di sisi supply maupun demand. Salah satunya melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi yang menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009.

“Pada 16 juni yang lalu, kita telah memiliki peraturan yang baru terkait konservasi energi PP No 33 tahun 2023. Semangat kita, berkat dukungan Bapak Ibu, bahwa PP tersebut, telah ditandatangani oleh presiden pada 16 Juni kemarin. Ini  merupakan milestone untuk kita semua,” lanjut Gigih.

 

 Widyaiswara Madya PPSDM KEBTKE RR. Endang WIdayati, S.T., M.T. juga membawakan materi mengenai Peningkatan SDM Melalui Sertifikasi Auditor Energi pada Bangunan dalam kesempatan tersebut.

 

“Dalam mendukung upaya efisiensi energi, terdapat hal-hal yang harus dipahami oleh semua pemangku kepentingan, yaitu teknologi, sumber daya manusia, serta pembiayaan,” kata Gigih di hadapan para peserta.

 

Berbagai pihak tengah melakukan berbagai upaya untuk mendukung pembatasan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2oC hingga 1,5oC dari tingkat suhu praindustrialisasi. Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change serta memiliki komitmen target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Indonesia berkomitmen mengurangi emisi GRK sebesar 31,89% dengan usaha sendiri sampai dengan 43,20% dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Salah satu sektor yang menjadi fokus pengurangan emisi GRK adalah sektor energi, dimana efisiensi energi merupakan opsi mitigasi yang diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan. Efisiensi energi harus dipandang sebagai first fuel dalam upaya mengerakkan perekonomian, karena memberikan manfaat dalam hal pemerataan energi, penghematan energi dan pengendalian lingkungan. Efisiensi energi dapat diterapkan pada berbagai sektor, diantaranya adalah Bangunan Gedung.

 

PPSDM KEBTKE memberikan pelayanan publik melalui pelatihan dan sertifikasi untuk aparatur, masyarakat umum, juga pengelola industri di sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan (EBT),  Konservasi Energi (KE), serta memberikan jasa konsultansi dan audit energi pada industri/bangunan gedung, kerjasama penyewaan dan penyelenggaraan aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

 

Kami SIAP menjadi bagian dan Partner Terpercaya dalam pengembangan SDM Bidang Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Anda

 

PPSDM KEBTKE TANGGUH PENUH ENERGI!

Kerja CEPAT, CERMAT, PRODUKTIF

Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK)

 

Informasi pelatihan, sertifikasi, dan jasa umum:

Sdr. Akhir Setiadi (HP.0856-4985-8447),

Sdr. M. Zuhud Andrya (HP.0819-0770-3764),

Sdr. Budi (HP. 813-8553-6686),

Sdr. Anggit (HP. 0852-8804-0600)

 

Email: informasi.ppsdmkebtke@esdm.go.id

Web https://ppsdmkebtke.esdm.go.id/